Cloud computing adalah komputasi berbasis internet, dimana server yang dibagi bersama menyediakan sumber daya, perangkat lunak, dan informasi untuk komputer dan perangkat lain sesuai permintaan. Cloud computing merupakan evolusi alami dari luas adopsi virtualisasi, arsitektur berorientasi layanan dan komputasi utilitas. Cloud computing menggambarkan suplemen baru, konsumsi, dan model pengiriman untuk layanan berbasis IT di Internet, dan biasanya melibatkan over-the internet penyediaan sumber daya secara dinamis scalable dan sering virtualisasi. Penyedia cloud computing memberikan aplikasi bisnis yang umum online yang diakses dari yang lain layanan Web atau perangkat lunak seperti browser Web, sedangkan perangkat lunak dan data disimpan di server.
B. SEJARAH CLOUD COMPUTING
Cloud computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui jaringan global sendiri dimulai pada tahun ‘60-an. Saat itu muncul “Intergalactic computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab atas
pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di tahun 1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita-cita itu terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”. Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang sudah ada sejak tahun ‘60-an.
Semenjak tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing. Dan kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.
Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa teknologi seperti Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat luas”, menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain matangnya teknologi visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor komputasi cloud. Turner menambahkan, “cloud computing sudah menyebar luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.
C. PERKEMBANGAN CLOUD COMPUTING ATAU KOMPUTASI AWAN
Cloud computing saat ini sangat populer, selain dari pemain besar software seperti Microsoft dan Google, perusahaan lain bermunculan hanya untuk menyediakan layanan berbasis awan sebagai pengganti atau penyempurnaan aplikasi pada PC hari ini. Beberapa dari perusahaan tersebut adalah Zoho.com, sebuah office suite online, Evernote.com, merupakan sebuah situs yang ditujukan untuk catatan online , dan RememberTheMilk.com, manajemen tugas online. Email yang tersedia dalam bentuk web mail merupakan contoh yang sangat kecil dari teknologi cloud computing. Dengan menggunakan layanan email seperti Gmail dan Yahoo Mail, orang tidak perlu lagi menggunakan Outlook atau aplikasi desktop lainnya untuk email mereka. Membaca email dengan browser memungkinkan dilakukan di mana saja sepanjang ada koneksi internet.
Microsoft sebagai perusahaan software terbesar saat ini, melansir “Microsoft Office 365” dan “Windows Azzure” sebagai sistem operasi (OS) berbasis komputasi awan yang digadang-gadang akan menggantikan OS Windows yang ada saat ini. Sementara itu Apple melansir “Mobile Me” untuk pengguna Mac yang disinkronisasikan dengan teknologi Cloud Computing. Sedangkan Google yang sejak 10 tahun silam mengincar pengembangan teknologi ini mulai mengerahkan para penggunanya dalam penerapan sederhana cloud computing melalui layanan “Google Docs” dimana kita dapat memanfaatkan layanan secara online tanpa harus install program. IBM juga telah meluncurkan produk pertamanya di teknologi ini sejak tiga tahun silam yang bernama “LotusLive”. Tidak ketinggalan Hitachi Data System (HDS) sebagai perusahaan data penyimpanan ketiga terbesar di dunia dari Jepang menggarap “Leapdrive.com” sebagai salah satu layanan cloud computing berupa ruang penyimpanan yang diminati publik saat ini.
B. KARAKTERISTIK CLOUD COMPUTING
On-Demand Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
Broad Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik. Cloud computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu:
Infrastructure as service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
Platform as a service, hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini seorang developer tidak perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada pembuatan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure scaling, load balancing dan lain-lain. Contohnya yang sudah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure Investment.
Software as a service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya adalah Google Apps, Sales Force.com dan aplikasi jejaring sosial seperti Facebook.
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN CLOUD COMPUTING
1. Kelebihan Cloud Computing
Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.
2. Kekurangan Cloud Computing
Continuous high availability
Konsistensi (Consistency)
Interoperability dan Standartization
Skalabilitas untuk semua komponen
Data secrecy
Permasalahan legal dan politik dari penyimpanan data dan translasi menyeberangi region
Issu performansi
Kesulitan kastemisasi
Hambatan organisasi
Service level
Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Mengharuskan anda untuk memahami service level mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.
Privacy
Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari anda.
Compliance
Cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud.
D. HUBUNGAN CLOUD COMPUTING DAN MODEL COMPUTING LAINNYA
Perbedaan Desktop biasa dengan Cloud Computing
Desktop biasa :
PC sentris
Perangkat lunak dijalankan pada komputer tersebut,
Semua dokumen yang dibuat, diolah dan simpan pada komputer tersebut.
Dekstop Cloud computing :
Dokumen sentris
program perangkat lunak yang digunakan tidak berada pada komputer kita, melainkan tersimpan pada server-server yang diakses melalui internet.
E. PERBEDAAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN CLOUD COMPUTING
Cloud computing bukanlah jaringan komputer. karenakan dalam jaringan komputer aplikasi/ dokumen tersimpan pada server perusahaan dan yang hanya dapat diakses melalui jaringan komputer perusahaan.
Cloud computing lebih besar dari jaringan komputer. Karena melibatkan lebih banyak perusahaan, server, dan jaringan sementara Jaringan komputerm hanya dapat diakses pada jaringan komputer perusahaan itu sendiri.
Pada Cloud Computing – cloud services dan storage dapat diakses dari mana saja selama terdapat koneksi internet.
F. EVOLUSI MODEL COMPUTING
Cloud computing adalah next generation internet computing dan next generation data centers hasil inovasi pengembangan dari teknologi komputing sebelumnya seperti grid computing, utility computing dan software as a services dan lain-lain.
Cloud Computing menggunakan kombinasi teknologi processor baru berkecepatan tinggi, tenologi virtualiasi, distributed storage, broadband internet access, automated management serta server yang tidak terlalu mahal.
Berikut gambaran tentang evolusi model computing:
GRID COMPUTING
Grid Computing adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang letaknya terpisah secara geografis dan saling terhubung melalui jalur komunikasi untuk memecahkan persoalan komputasi skala besar.
Dengan kata lain konsep Grid Computing adalah komputasi parallel dengan infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia
Grid Computing adalah suatu istilah yang dipakai untuk menggambarkan satu dari dua sub-kategori besar yang terkait dengan distributed computing :
Komputasi online (Online computation) atau “storage offered as a service” yang didukung oleh sebuah kumpulan sumber daya ‘distributed computing’ atau yang dikenal dengan Utility Computing, on-demand computing atau cloud computing. Data grid menyediakan ‘controlled sharing and management’ dari sejumlah besar data yang terdistribusi, sering digunakan dalam kombinasi dengan komputasi grid.
Pembentukan sebuah “superkomputer virtual” yang terdiri dari jaringan komputer loosely-coupled, bertindak dalam memandu untuk melakukan tugas yang sangat besar. Teknologi ini telah diterapkan untuk masalah ilmiah, matematika, dan akademis komputasi-intensif melalui komputasi relawan, dan digunakan di perusahaan-perusahaan komersial untuk aplikasi yang beragam seperti penemuan obat, peramalan ekonomi, analisis seismik, dan back-office pengolahan data untuk mendukung e-commerce dan layanan web.
Utility Computing
Utility computing adalah suatu model bisnis penyediaan aplikasi sumber daya infrastruktur IT kuhususnya berkaitan dengan ‘price model”. Utility computing sering menggunakan infrastuktur cloud computing tetapi tidak harus utility computing dapat mengadopsi price model dari yang lain.
G. HUBUNGAN CLOUD COMPUTING DAN MODEL COMPUTING LAINNYA
Cloud computing telah menjadi perbicangan hangat di dunia industri beberapa tahun terkahir ini, dan sedikit banyak selalu bersinggungan dengan istilah-istilah teknologi sebelumnya :
grid computing,
utility computing,
virtualization,
Server cluster,
dedicated server dan
collocation.
Infrastruktur cloud computing menggunakan teknologi virtualisasi yang dibangun berbasis server cluster dan memiliki relasi dengan grid computing dan utility computing yang digunakan untuk berkompetisi dengan dedicated server dan collocation.
H. TEKNOLOGI CLOUD COMPUTING
Komponen Cloud Computing
Komponen dasar :
Clients : LAN, Lapotop , PC, Mobile phone, PDA, dll
Data Center
Hw : Kumpulan server di sebuah gedung
Sw: Virtuallizing server
Distributed Server
Server-server yg tersebar di beberapa lokasi
Komponen lain :
Cloud Application “Sw”
Cloud Services : Produk layanan dan slousi
Cloud Platform : Hw & Sw
Cloud Storage
Cloud Infrastructure
Cloud Client ; adalah seperangkat komputer ataupun software yang didisain secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing.
Mobile ; Windows mobile, Symbian, dan lain-lain
Thin Client ; Windows terminal service, CherryPal, dll
Thick Client ; Internet explorer, FireFox, dll
Cloud Services ; adalah produk layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara real time melalui media internet. Contoh yang paling populer adalah :
Identitas ; OpenID, Oauth, dan lain-lain
Integration ; Amazon Simple Queue Service, dll
Payment ; Paypal, Google Chekout, dll
Mapping ; Google Maps, Yahoo ! Maps,
Cloud Client ; adalah seperangkat komputer ataupun software yang didisain secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing
Mobile ; Windows mobile, Symbian, dan lain-lain
Thin Client ; Windows terminal service, CherryPal, dll
Thick Client ; Internet explorer, FireFox, dll
Cloud Services ; adalah produk layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara real time melalui media internet. Contoh yang paling populer adalah :
Identitas ; OpenID, Oauth, dan lain-lain
Integration ; Amazon Simple Queue Service, dll
Payment ; Paypal, Google Chekout, dll
Mapping ; Google Maps, Yahoo ! Maps,
Cloud Storage ; Melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah layanan, misalnya
Database ; Google Big Table, Amazon SimpleDB
Network Attached Storage ; Nirvanix CloudNAS, Mobile Me iDisk.
Cloud Infrastructure ; merupakan penyampaian infrastruktur kemampuan sebuah layanan, contohnya :
Grid Computing ; Sun Grid
Full Virtualization ; GoGrid , Skytap
Compute ; Amazon Elastic Compute Cloud
Fitur-fitur Cloud Computing
Self-healing
Multi-tenancy
Virtualized
Linearly Scalable
Resource Monitor and measure
Resource registration and discovery
2. Cloud Computing bagi Service Provider .
Cepat menyediakan layanan
Mengurangi skala server
Meningkatkan tingkat utilisasi resources
Memperbaiki efisieni pengelolaan
Biaya pemeliharaan lebih rendah
Lokasi infrastruktur di area bsiaya gedung dan listrik yang rendah
Memberikan ‘business continuity service’
Meningkatkan efisiensi manajemen operasional
Meningkatkan ‘service level’
Arsitektur yang kompleks
Mengubah model binis dan tingkat kepercayaan
3. Cloud Computing bagi User ?
Mengurangi beban kerja klien atau beban kerja klien menjadi lebih rendah
Total Cost Ownership (TCO) lebih rendah
Pemisahan tugas pemeliharaan infrastruktur dari domain-spesifik pengembangan aplikasi
Pemisahan kode aplikasi dari sumber-daya fisik
Tidak perlu membeli asset untuk ‘pemakaian satu kali’ atau pekerjaan komputing yang tidak sering penggunaanya
Memperbesar ‘resources on-demand’
Membuat aplikasi memiliki ‘high availability’’
Cepat men-deploy aplikasi
Membayar apa yang digunakan (Pay per use)
I. SISTEM KERJA CLOUD
Ketika berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua bagian: ujung depan dan ujung belakang. Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan, biasanya adalah Internet. Ujung depan adalah sisi pengguna komputer (user), atau klien (client), melihat. Bagian belakang adalah “cloud” bagian dari sistem.
Grid Computing adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang letaknya terpisah secara geografis dan saling terhubung melalui jalur komunikasi untuk memecahkan persoalan komputasi skala besar.
Dengan kata lain konsep Grid Computing adalah komputasi parallel dengan infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia
Grid Computing adalah suatu istilah yang dipakai untuk menggambarkan satu dari dua sub-kategori besar yang terkait dengan distributed computing :
Komputasi online (Online computation) atau “storage offered as a service” yang didukung oleh sebuah kumpulan sumber daya ‘distributed computing’ atau yang dikenal dengan Utility Computing, on-demand computing atau cloud computing. Data grid menyediakan ‘controlled sharing and management’ dari sejumlah besar data yang terdistribusi, sering digunakan dalam kombinasi dengan komputasi grid.
Pembentukan sebuah “superkomputer virtual” yang terdiri dari jaringan komputer loosely-coupled, bertindak dalam memandu untuk melakukan tugas yang sangat besar. Teknologi ini telah diterapkan untuk masalah ilmiah, matematika, dan akademis komputasi-intensif melalui komputasi relawan, dan digunakan di perusahaan-perusahaan komersial untuk aplikasi yang beragam seperti penemuan obat, peramalan ekonomi, analisis seismik, dan back-office pengolahan data untuk mendukung e-commerce dan layanan web.
Utility Computing
Utility computing adalah suatu model bisnis penyediaan aplikasi sumber daya infrastruktur IT kuhususnya berkaitan dengan ‘price model”. Utility computing sering menggunakan infrastuktur cloud computing tetapi tidak harus utility computing dapat mengadopsi price model dari yang lain.
G. HUBUNGAN CLOUD COMPUTING DAN MODEL COMPUTING LAINNYA
Cloud computing telah menjadi perbicangan hangat di dunia industri beberapa tahun terkahir ini, dan sedikit banyak selalu bersinggungan dengan istilah-istilah teknologi sebelumnya :
grid computing,
utility computing,
virtualization,
Server cluster,
dedicated server dan
collocation.
Infrastruktur cloud computing menggunakan teknologi virtualisasi yang dibangun berbasis server cluster dan memiliki relasi dengan grid computing dan utility computing yang digunakan untuk berkompetisi dengan dedicated server dan collocation.
H. TEKNOLOGI CLOUD COMPUTING
Komponen Cloud Computing
Komponen dasar :
Clients : LAN, Lapotop , PC, Mobile phone, PDA, dll
Data Center
Hw : Kumpulan server di sebuah gedung
Sw: Virtuallizing server
Distributed Server
Server-server yg tersebar di beberapa lokasi
Komponen lain :
Cloud Application “Sw”
Cloud Services : Produk layanan dan slousi
Cloud Platform : Hw & Sw
Cloud Storage
Cloud Infrastructure
Cloud Client ; adalah seperangkat komputer ataupun software yang didisain secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing.
Mobile ; Windows mobile, Symbian, dan lain-lain
Thin Client ; Windows terminal service, CherryPal, dll
Thick Client ; Internet explorer, FireFox, dll
Cloud Services ; adalah produk layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara real time melalui media internet. Contoh yang paling populer adalah :
Identitas ; OpenID, Oauth, dan lain-lain
Integration ; Amazon Simple Queue Service, dll
Payment ; Paypal, Google Chekout, dll
Mapping ; Google Maps, Yahoo ! Maps,
Cloud Client ; adalah seperangkat komputer ataupun software yang didisain secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing
Mobile ; Windows mobile, Symbian, dan lain-lain
Thin Client ; Windows terminal service, CherryPal, dll
Thick Client ; Internet explorer, FireFox, dll
Cloud Services ; adalah produk layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara real time melalui media internet. Contoh yang paling populer adalah :
Identitas ; OpenID, Oauth, dan lain-lain
Integration ; Amazon Simple Queue Service, dll
Payment ; Paypal, Google Chekout, dll
Mapping ; Google Maps, Yahoo ! Maps,
Cloud Storage ; Melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah layanan, misalnya
Database ; Google Big Table, Amazon SimpleDB
Network Attached Storage ; Nirvanix CloudNAS, Mobile Me iDisk.
Cloud Infrastructure ; merupakan penyampaian infrastruktur kemampuan sebuah layanan, contohnya :
Grid Computing ; Sun Grid
Full Virtualization ; GoGrid , Skytap
Compute ; Amazon Elastic Compute Cloud
Fitur-fitur Cloud Computing
Self-healing
Multi-tenancy
Virtualized
Linearly Scalable
Resource Monitor and measure
Resource registration and discovery
2. Cloud Computing bagi Service Provider .
Cepat menyediakan layanan
Mengurangi skala server
Meningkatkan tingkat utilisasi resources
Memperbaiki efisieni pengelolaan
Biaya pemeliharaan lebih rendah
Lokasi infrastruktur di area bsiaya gedung dan listrik yang rendah
Memberikan ‘business continuity service’
Meningkatkan efisiensi manajemen operasional
Meningkatkan ‘service level’
Arsitektur yang kompleks
Mengubah model binis dan tingkat kepercayaan
3. Cloud Computing bagi User ?
Mengurangi beban kerja klien atau beban kerja klien menjadi lebih rendah
Total Cost Ownership (TCO) lebih rendah
Pemisahan tugas pemeliharaan infrastruktur dari domain-spesifik pengembangan aplikasi
Pemisahan kode aplikasi dari sumber-daya fisik
Tidak perlu membeli asset untuk ‘pemakaian satu kali’ atau pekerjaan komputing yang tidak sering penggunaanya
Memperbesar ‘resources on-demand’
Membuat aplikasi memiliki ‘high availability’’
Cepat men-deploy aplikasi
Membayar apa yang digunakan (Pay per use)
I. SISTEM KERJA CLOUD
Ketika berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua bagian: ujung depan dan ujung belakang. Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan, biasanya adalah Internet. Ujung depan adalah sisi pengguna komputer (user), atau klien (client), melihat. Bagian belakang adalah “cloud” bagian dari sistem.
Gambar 1.1 Urutan Depan Belakang
Ujung depan termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan
aplikasi yang diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak
sistem komputasi awan semua memiliki antarmuka pengguna yang sama.
Layanan seperti Web-based e-mail program memanfaatkan browser Web yang
ada seperti Internet Explorer atau Firefox. Sistem lain memiliki
aplikasi unik yang menyediakan akses jaringan untuk klien.
Di ujung belakang sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara teori, sebuah cloud computer system dapat mencakup hampir semua program komputer yang dapat anda bayangkan, dari data pengolahan hingga video game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki server khusus nya sendiri.
Di ujung belakang sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara teori, sebuah cloud computer system dapat mencakup hampir semua program komputer yang dapat anda bayangkan, dari data pengolahan hingga video game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki server khusus nya sendiri.
Gambar 1.1 Sistem Pengolahan Sistem
Sebuah server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan
permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini
mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis
khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware network
memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain. Sebagian
besar, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu berarti ada
kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai. Maka akan
memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan
memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi server mengurangi
kebutuhan pada mesin dalam bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar